Puisi dan Cerpen

Translate

Minggu, 15 Januari 2012

MENGECUP WAKTU ( MEMUNGUTI SETIAP DURI LUKA )

Suaramu masih bergema di antara lara daun daun jingga..
Yang luruh dan terhempas di udara..
Mentari merah rebah di pangkuan cakrawala..
Dan senja menuntun seluruh ingatanku,
Menuju lorong lorong kenangan gelap paling sunyi di dalam lubuk hati..


Telah ku layari malam malamku yang muram..
Tanpa pijar cahaya bintang bintang..
Dan senyum wajah sang rembulan..
Di antara derai derai titik hujan yang bersenandung..


Ku hitung setiap tetes yang jatuh merintik,
Serupa menghitung setiap tetes luka yang menyayat..
Selalu saja gagal dan menjadi sia sia..
Dingin meremukkan tulang membekukan isi jiwa..


Jengkal demi jengkal jejak luka..
Yang menjelaga setiap harinya..
Menyisakan perih menjadi hitam arang yang menumpuk..
Dalam setiap penyesalan..


Telah ku layari malam malamku yang kelam
Bersama decit cericit kelelawar hitam,
Yang terbang riuh di antara jemari hujan..
Kelamnya malam telah memaksaku mengecup waktu,
Dan memunguti setiap duri luka..
https://www.facebook.com/andre.afrian1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar