Puisi dan Cerpen

Translate

Senin, 13 Februari 2012

SENANDUNG RINAI HUJAN

Hujan masih saja turun merejam semesta ,
Titik-titiknya terus saja melubangi tanah yang mulai gersang ,
Merinai di sela - sela malam..
Gemerintiknya laksana irama sendu yang menjelma bak airmata..


Dalam senandungku yang di bungkus kehampaan..
Nyanyianku tergenang dalam hujan ,
Semakin dalam menikam angkasa kelam,
Menelan sang rembulan , menghadirkan kabut hitam..


Senyum hampaku tengadah ,
Mencoba membaca kelam,
Yang menenggelamkan bintang-bintang ,
Dalam ke tidak berdayaan..


Ketika malam melindas ketabahan ,
Pijak yg ku kokohkan pada kegetiran kian menghanyut..
Dalam pilar-pilar keyakinan ,
Yang ku ingin tak luruh dalam hujan yang terus menghujam..


Tak sanggup ku bersuara , meski luka terus merejam ,
Hanya itu yang mampu ku lakukan..
Kesedihan tak jua larut dalam hujan ,
Luapan nya semakin memaksaku tertunduk menuai kelamnya malam..


Di tengah gejolak hati yang tak terbendung
Akan riak kesedihan yang menghujam ,
Ku susun kalimat - kalimat teduhan,
Dan membentuk gita rasa tersisa..


Sementara hujan terus saja merintik,
Melantunkan melodi lagu kesedihan , teramat menyayat pilu..
Menalu hati yang juga tak mampu merangkai kata ,
Hanya senandung diam di ujung kata..


Maaf , ternyata aku lah penyebab kesedihanmu ,
Yang menjarah bahagia di wajahmu ,
Cintamu yang tak bersyarat..
Dari engkau terjaga sampai terlelap..


Aku yang selalu tersenyum menyanding luka ,
Yang selalu merasa tak berguna..
Atas gerit-gerit waktu yang terus menua ,
Dan aku tak dapat berbuat apa apa..


Karena aku memang tak kuasa ,
Dalam genggaman ketidak berdayaan , atas ke - Agungan - Nya..
Dan di sela hujan yang terus merintik ,
Ku senandungkan terima kasih untuk cinta ..


Malam ini tak harus melindas kesabaran dan ketabahan kita...
karena tidaklah Tuhan menetapkan suatu ketentuan bagi kita ,
Melainkan itu kebaikan untuk diri kita...
https://www.facebook.com/andre.afrian1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar