Titik-titiknya terus saja melubangi tanah yang mulai gersang ,
Merinai di sela - sela malam..
Gemerintiknya laksana irama sendu yang menjelma bak airmata..
Dalam senandungku yang di bungkus kehampaan..
Nyanyianku tergenang dalam hujan ,
Semakin dalam menikam angkasa kelam,
Menelan sang rembulan , menghadirkan kabut hitam..
Senyum hampaku tengadah ,
Mencoba membaca kelam,
Yang menenggelamkan bintang-bintang ,
Dalam ke tidak berdayaan..
Ketika malam melindas ketabahan ,
Pijak yg ku kokohkan pada kegetiran kian menghanyut..
Dalam pilar-pilar keyakinan ,
Yang ku ingin tak luruh dalam hujan yang terus menghujam..
Tak sanggup ku bersuara , meski luka terus merejam ,
Hanya itu yang mampu ku lakukan..
Kesedihan tak jua larut dalam hujan ,
Luapan nya semakin memaksaku tertunduk menuai kelamnya malam..
Di tengah gejolak hati yang tak terbendung
Akan riak kesedihan yang menghujam ,
Ku susun kalimat - kalimat teduhan,
Dan membentuk gita rasa tersisa..
Sementara hujan terus saja merintik,
Melantunkan melodi lagu kesedihan , teramat menyayat pilu..
Menalu hati yang juga tak mampu merangkai kata ,
Hanya senandung diam di ujung kata..
Maaf , ternyata aku lah penyebab kesedihanmu ,
Yang menjarah bahagia di wajahmu ,
Cintamu yang tak bersyarat..
Dari engkau terjaga sampai terlelap..
Aku yang selalu tersenyum menyanding luka ,
Yang selalu merasa tak berguna..
Atas gerit-gerit waktu yang terus menua ,
Dan aku tak dapat berbuat apa apa..
Karena aku memang tak kuasa ,
Dalam genggaman ketidak berdayaan , atas ke - Agungan - Nya..
Dan di sela hujan yang terus merintik ,
Ku senandungkan terima kasih untuk cinta ..
Malam ini tak harus melindas kesabaran dan ketabahan kita...
karena tidaklah Tuhan menetapkan suatu ketentuan bagi kita ,
Melainkan itu kebaikan untuk diri kita...
https://www.facebook.com/andre.afrian1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar