Puisi dan Cerpen

Translate

Sabtu, 21 Juli 2012

WELCOME RAMADHAN


Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku,
Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri Ramadhan-MU yang lalu..
Hari hari Mu masih saja ku lalui,
Tanpa isi..
Tanpa makna..
Tanpa syukur..
Bahkan dengan sikap Takabur...


Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Sang Penentu..
Kadang kami masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku..
Yang lain bukan makhluk-MU,
Yang lain bukan Umat-MU


Jangan memuji kecantikan pelangi,
karena ia kan sirna jelang berganti..
Tapi pujilah Allah,
Yang menciptakan Langit & Bumi..


Ya Allah Ya Rohman Ya Rohim,
Jangan jadikan hatiku batu yang mengeras
Hingga lupa akan rahmat-Mu,
Hingga khilaf akan Kuasa-Mu..


Dalam Doaku, sering ku sampaikan dengan memaksa,
Seolah akulah yang lebih tahu dari-MU,
Doaku bukan harapan , tapi itu keharusan,
Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan..


Di Bulan yang Kau muliakan,
Ku Jalani dengan ke khusyukan hati..
Bulan yang lebih mulia,
Di bandingkan dengan semua yang ada di bumi ini..


Terdengar seruan Asma-Mu di berbagai penjuru bumi,
Menyadarkan ku untuk kembali menuju jalan lurus-Mu,
Jalan Putih, di Lorong Putih-Mu
Ku tempuh semua dengan pasti, Untuk mengharap Ridho-Mu,
Walau menghadapi segala rintangan,
Malam-Mu yang begitu indah..


Malam LAILATUL QADAR,
Memanggil kami para umat-Mu..
Untuk berlomba-lomba mendapatkan malam-Mu..
Memohon ampunan-Mu....Ya Robbi…


Ramadhan, Bulan yang penuh fitri..
Bulan yang penuh ampunan..
Pahala yang besar, hatiku senang,
Menyambut bulan yang suci..


Ramadhan…
Sahutan Adzan terdengar riang,
Lafaz Al-qur’an terdengar merdu,
Suara takbir yang bergema..


Ramadhan…
Bulan penuh pengampunan,
Cahaya kemenangan selalu datang,
Di bulan Ramadhan..


Ada sekuntum hari,
Di mana wanginya mengharumi bumi sepanjang waktu,
Karena saat itulah ke Maha murahan sang Khaliq berlimpah,
Menyatu pada segala inti hidup..


Adalah Ramadhan..
Ia bertelaga bening,
Airnya mutiara maghfiroh,
Gemericiknya dzikir dan tadarrus,
Tepianya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati..


Siapa tak ingin jadi ikannya ?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu,
Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia..


Ia rahasia..
Tak sekedar lapar dahaga..
Tapi sesungguhnya itulah hakekat cinta..
Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Sang Pencipta..


Karena dengan lapar dan haus,
Kita bisa lebih menyadari bahwa kita tak berpunya..
Bisa lebih memahami bahwa kita tak lebih dari sebutir debu,
Di antara ke-Maha luasan-Nya.
https://www.facebook.com/andre.afrian1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar