Puisi dan Cerpen

Translate

Jumat, 11 November 2011

Gerimis Penantian

Tak terhitung sudah banyaknya waktu ,
Entah sudah berapa lama ia duduk di tempat itu..
Entah berapa musim hujan telah ia lalui ,
Dalam temaramnya hari..


Di tempat itu , di sudut kota , di sebuah bangunan tua ,
Terdiam menatap hampa..
Memegang seikat bunga , bergaun putih,
Menunggu senja berganti..


Gerimis menjadi saksi ,
Hujan menjadi bukti ,
Badai menjadi tak berarti,
Dan kabut menjelma bak permadani..


Di bawah senandung gemerintik hujan ,
Yang bernyanyi tentang tembang kerinduan..


Lantunan syair hujan begitu memilukan ,
Berbalut kabut hitam..
Melingkupi dan menyelimuti jiwa ,
berdetak berirama bersama desiran hati..


Denyut nadi berbunyi , menandakan hidupnya jiwa ,
Namun hati terkunci dalam kekalutan..
Kidung asmara membelenggu cinta ,
kidung rindu mengikat kalbu..


Penantian tak kenal jemu ,
Hanya di temani oleh sang waktu..
Namun sang waktu pun tak mau menunggu ,
Ia tetap bergulir tanpa ragu..


Hanya resah ,
Menanti janji sang kekasih tak kunjung kembali ,
Menyisakan gelisah di lorong hati tak bertepi..
https://www.facebook.com/andre.afrian1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar