Ketika sang waktu terasa tidak beranjak,
Di sanalah sanubari mulai berdetak.
Sunyi sepi tak beriak,
Laksana awan tak berarak.
Pahatan gunung memecah langit,
Berselimut awan beralas Zamrud.
Dan dari ketinggian,
Semua tak ubahnya sekumpulan semut kecil.
Wahai Yang Maha Tinggi, aku pun pasti begitu kecil bagimu.
Di mana jiwa tak mengingat rumah,
Di saat hidup terasa sempurna,
Di manakah aku berada ?
Sering aku abai pada-Mu, tapi Kau tak mungkin abai padaku.
Ampuni aku atas semua dosa yang pernah ku lakukan.
Bertabur nikmat semu karya cipta dunia-Mu,
Aku lupa mengingat, bahwa Kaulah pemilik segalanya.
Sunyi sepi tak beriak,
Laksana awan tak berarak.
Pahatan gunung memecah langit,
Berselimut awan beralas Zamrud.
Dan dari ketinggian,
Semua tak ubahnya sekumpulan semut kecil.
Wahai Yang Maha Tinggi, aku pun pasti begitu kecil bagimu.
Di mana jiwa tak mengingat rumah,
Di saat hidup terasa sempurna,
Di manakah aku berada ?
Sering aku abai pada-Mu, tapi Kau tak mungkin abai padaku.
Ampuni aku atas semua dosa yang pernah ku lakukan.
Bertabur nikmat semu karya cipta dunia-Mu,
Aku lupa mengingat, bahwa Kaulah pemilik segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar